Jangan Panik..!! Apabila Terjangkit Demam Berdarah Dengue/ DBD
Apabila ada salah satu anggota keluarga atau bahkan diri kita sendiri yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) dan harus dirawat dirumah sakit, maka sebaiknya sikap kita adalah sebagai berikut:
1. Tidak perlu panic, tunjukkanlah pada penderita ketenangan dan optimism sebab penderita (terutama anak-anak) jika terjangkit DBD, biasanya akan semakin rewel, gelisah, dan bermasalah apabila melihat orang sekitar ataupun orang tuanya gugup, cemas, atau nampak kebingungan. Oleh karena itu, alihkan perhatiannya supaya rasa sakitnya dapat sedikit berkurang.
2. Berikan makanan dan minuman yang bergizi dengan cukup, bila memungkinkan bawakan dari rumah menu kesukaan penderita. Tujuannya adalah agar dapat menggugah selera makan penderita. Dengan asupan gizi dan nutrisi yang baik, maka akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh penderita.
3. Temani penderita (terutama jika anak-anak) selama menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pusatkan perhatian terutama pada fase kritis, yang terjadi pada hari ke empat dan kelima (terhitung sejak hari pertama sakit).
4. Perhatikan pengeluaran kencing penderita, apabila kencing penderita jumlahnya banyak (normal), berarti penderita dalam kondisi yang baik. Sebaliknya, apabila tidak dapat atau sangat jarang kencing (pengeluaran sedikit), berarti menunjukkan tanda yang memburuk.
5. Persiapkan donor darah. Memang tidak semua kasus DBD memerlukan tranfusi darah. Tetapi, kebutuhan darah kadang-kadang terjadi secara mendadak dalam jumlah banyak, sementara persediaan di Palang Merah Indonesia (PMI) belum ada atau mencukupi.
Sebenarnya, bagian terpenting dari pengobatan DBD adalah terapi suportif. Pasien disarankan menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena (infuse) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Tranfusi darah dilakukan jika jumlah trombosit menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun sebenarnya khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intervena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen dilakukan secara medis dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.
1. Tidak perlu panic, tunjukkanlah pada penderita ketenangan dan optimism sebab penderita (terutama anak-anak) jika terjangkit DBD, biasanya akan semakin rewel, gelisah, dan bermasalah apabila melihat orang sekitar ataupun orang tuanya gugup, cemas, atau nampak kebingungan. Oleh karena itu, alihkan perhatiannya supaya rasa sakitnya dapat sedikit berkurang.
2. Berikan makanan dan minuman yang bergizi dengan cukup, bila memungkinkan bawakan dari rumah menu kesukaan penderita. Tujuannya adalah agar dapat menggugah selera makan penderita. Dengan asupan gizi dan nutrisi yang baik, maka akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh penderita.
3. Temani penderita (terutama jika anak-anak) selama menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Pusatkan perhatian terutama pada fase kritis, yang terjadi pada hari ke empat dan kelima (terhitung sejak hari pertama sakit).
4. Perhatikan pengeluaran kencing penderita, apabila kencing penderita jumlahnya banyak (normal), berarti penderita dalam kondisi yang baik. Sebaliknya, apabila tidak dapat atau sangat jarang kencing (pengeluaran sedikit), berarti menunjukkan tanda yang memburuk.
5. Persiapkan donor darah. Memang tidak semua kasus DBD memerlukan tranfusi darah. Tetapi, kebutuhan darah kadang-kadang terjadi secara mendadak dalam jumlah banyak, sementara persediaan di Palang Merah Indonesia (PMI) belum ada atau mencukupi.
Sebenarnya, bagian terpenting dari pengobatan DBD adalah terapi suportif. Pasien disarankan menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena (infuse) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
Tranfusi darah dilakukan jika jumlah trombosit menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun sebenarnya khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intervena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen dilakukan secara medis dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.
0 Response to "Jangan Panik..!! Apabila Terjangkit Demam Berdarah Dengue/ DBD"
Posting Komentar