Ingat...!!! Trombosit Turun Belum Tentu Demam Berdarah
Pemeriksaan Trombosit dan hematokrit merupakan tes awal sederhana yang membuat kecurigaan adanya demam berdarah. Trombosit adalah sejenis sel darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Jika nilainya turun, maka tubuh menjadi mudah berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, dan sebagainya. Jumlah trombosit yang normal adalah sekitar 150-200.000/ul.
Namun, trombosit turun bisa pula akibat penyakit lain seperti campak, demam chikungunya, infeksi bakteri seperti tipes, dan lain-lain. Pada demam berdarah, trombosit baru turun setelah 2-4 hari.
Jika dalam hitungan demam satu hari nilai trombosit sudah turun, patut dicurigai apakah terjadi kesalahan di pihak laboratorium, kesalahan penghitungan, hari demam, atau penyakit itu bukan DBD.
Hematokrit menunjukkan kadar sel darah merah dibandingkan jumlah cairan darah. Untuk anak Indonesia, nilai Hematokrit yang normal adalah sekitar 37-43 %. Pada penderita DBD, nilai hematokrit akan meningkat. Untuk mudahnya, dapat diambil patokan bahwa hematokrit diangkat meningkat apabila nilainya lebih dari dari 40-43 %.
Peningkatan hematokrit disebabkan terjadinya perembesan cairan ke luar dari pembuluh darah sehingga darah menjadi kental. Hematokrit yang meningkat merupakan hal penting karena dapat membedakan DBD dengan infeksi virus yang lain.
Untuk lebih pastinya, demam berdarah memerlukan pemeriksaan yang lebih khusus seperti menemukan virus dengue, uji reaksi antibody dan antigen, dan uji-uji laboratorium lain yang telah diuraikan sebelumnya.
Pemeriksaan nilai trombosit dan hematokrit baru dapat dikatakan akurat jika demam telah berlangsung sekitar 3-4 hari. Pada saat itu, hasil laboratorium penderita DBD akan menunjukkan peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit.
Walaupun begitu, kita harus tetap waspada sejak hari pertama penderita mengalami demam. Perhatikan tanda-tanda lain selain demam yang menunjuk pada gejala DBD, sebab biasanya setelah 3-4 hari demam akan turun dan memasuki fase kritis.
Pada saat yang masuk masa kritis, pada saat demam turun, ujung-ujung jari teraba dingin, denyut nadi kecil dan cepat serta tekanan darah menurun dan anak tampak lemas. Semua ini terjadi akibat cairan merembes ke luar dari pembuluh darah. Penderita mengalami kekurangan cairan darah dan sirkulasi tubuh menjadi gagal berfungsi.
Akhirnya penderita mengalami syok. Tandanya, kulit teraba dingin terutama ujung jari dan kaki, biru di sekitar mulut, anak gelisah sekali dan lemas, nadinya lemah dan cepat bahkan bisa tidak teraba denyutnya. Selain syok, dapat pula terjadi pendarahan seperti telah dijelaskan sebelumnya.
Namun, trombosit turun bisa pula akibat penyakit lain seperti campak, demam chikungunya, infeksi bakteri seperti tipes, dan lain-lain. Pada demam berdarah, trombosit baru turun setelah 2-4 hari.
Jika dalam hitungan demam satu hari nilai trombosit sudah turun, patut dicurigai apakah terjadi kesalahan di pihak laboratorium, kesalahan penghitungan, hari demam, atau penyakit itu bukan DBD.
Hematokrit menunjukkan kadar sel darah merah dibandingkan jumlah cairan darah. Untuk anak Indonesia, nilai Hematokrit yang normal adalah sekitar 37-43 %. Pada penderita DBD, nilai hematokrit akan meningkat. Untuk mudahnya, dapat diambil patokan bahwa hematokrit diangkat meningkat apabila nilainya lebih dari dari 40-43 %.
Peningkatan hematokrit disebabkan terjadinya perembesan cairan ke luar dari pembuluh darah sehingga darah menjadi kental. Hematokrit yang meningkat merupakan hal penting karena dapat membedakan DBD dengan infeksi virus yang lain.
Untuk lebih pastinya, demam berdarah memerlukan pemeriksaan yang lebih khusus seperti menemukan virus dengue, uji reaksi antibody dan antigen, dan uji-uji laboratorium lain yang telah diuraikan sebelumnya.
Waktu Yang Tepat Untuk Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan terlalu dini, misalnya ketika demam baru satu hari, belum dapat memperkirakan secara benar apakah seseorang terkena DBD atau belum. Hal ini disebabkan pada saat itu nilai trombosit dan hematokrit masih normal.Pemeriksaan nilai trombosit dan hematokrit baru dapat dikatakan akurat jika demam telah berlangsung sekitar 3-4 hari. Pada saat itu, hasil laboratorium penderita DBD akan menunjukkan peningkatan hematokrit dan penurunan trombosit.
Walaupun begitu, kita harus tetap waspada sejak hari pertama penderita mengalami demam. Perhatikan tanda-tanda lain selain demam yang menunjuk pada gejala DBD, sebab biasanya setelah 3-4 hari demam akan turun dan memasuki fase kritis.
Pada saat yang masuk masa kritis, pada saat demam turun, ujung-ujung jari teraba dingin, denyut nadi kecil dan cepat serta tekanan darah menurun dan anak tampak lemas. Semua ini terjadi akibat cairan merembes ke luar dari pembuluh darah. Penderita mengalami kekurangan cairan darah dan sirkulasi tubuh menjadi gagal berfungsi.
Akhirnya penderita mengalami syok. Tandanya, kulit teraba dingin terutama ujung jari dan kaki, biru di sekitar mulut, anak gelisah sekali dan lemas, nadinya lemah dan cepat bahkan bisa tidak teraba denyutnya. Selain syok, dapat pula terjadi pendarahan seperti telah dijelaskan sebelumnya.
0 Response to "Ingat...!!! Trombosit Turun Belum Tentu Demam Berdarah"
Posting Komentar