Fakta dan Mitos Seputar Demam Berdarah Dengue

Mitos Seputar Demam Berdarah Dengue

Hidup di air dan lingkungan dan kumuh
Semua nyamuk Aedes Aegypti membawa virus
Nyamuk Aedes Aegypti lebih sering berada di dalam rumah
Hanya penyakit DBD yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti
Hanya orang dewasa yang mudah terkena DBD
Bila sudah terjangkit DBD maka tidak akan terjangkit lagi
Penderita DBD selalu berbintik merah
Ciri-ciri DBD mirip dengan penyakit Typus atau Chikungunya
Demam plus pendarahan sama dengan DBD
DBD hanya menyerang orang yang tinggal di perumahan kumuh atau sosial ekonomi rendah

FAKTA
Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak di air bersih yang tidak terusik, seperti vas bunga, dispenser air gallon, penampungan lemari es, pipa paralon.
Nyamuk Aedes Aegypti betina yang membawa virus, karena ia membutuhkannya untuk berkembang biak. Sedangkan nyamuk jantan hanya menyedot sari dari tumbuh-tumbuhan.
Nyamuk Aedes Aegypti adalah nyamuk kebun, namun sering berada di dalam rumah, di daerah yang bersih namun tidak terkena sinar matahari.
Beberapa penyakit juga dibawa oleh nyamuk seperti Malaria, chikungunya dan penyakit kaki gajah.
Anak-anak paling banyak terkena DBD, karena daya tahan tubuh mereka masih lemah. Anak-anak menghabiskan waktu di rumah dan di sekolah dimana nyamuk bersarang.
Selalu ada kemungkinan terjangkit Dengue, karena ada empat serotipe virus Dengue : Den 1, Den 2, Den 3 dan Den 4.
Tidak semua penderita DBD ada bintik merah, tergantung kondisi pasien dan tahap penyakit itu sendiri.
Ciri khas penyakit DBD adalah mendadak demam tinggi, nyeri di belakang kepala, perut dan otot. Ciri penyakit Typus adalah demam yang turun naik pada waktu-waktu tertentu. Penyakit Chikungunya juga dikenali dengan nyeri otot, namun tidak disertai demam.
Diagnosis DBD perlu memperhatikan kriteria WHO yaitu : ada demam tinggi, ada pendarahan, ada pembesaran hati, dan perembesan cairan darah.
Semua orang dari kalangan manapun bisa terkena DBD.