-->

Waspadai 7 Penyebab dan Gejala Asma yang Sering Kita Abaikan

Penyebab dan Gejala Asma

Penyakit asma telah ada dan dikenal sejak kurang lebih 2000 tahun yang lalu, namun hingga saat ini faktor penyebab pasti penyakit asma belum diketahui. Asma erat kaitannya dengan mekanisme sistem pernafasan.

Masalah utama yang terjadi pada penderita asma adalah waktu menghembuskan nafas (ekshalasi). Saat nafas ditarik, tekanan dalam dada menurun, menciptakan kekosongan sehingga udara masuk. Berkurangnya tekanan ini membantu mempertahankan saluran pernafasan tetap terbuka. Tetapi saat menghembuskan nafas tekanan meningkat sehingga berpengaruh pada dinding saluran pernafasan dan cabang-cabangnya. Akibatnya dinding saluran pernafasan cenderung menjadi pipih. Keadaan tersebut menjadikan saluran pernafasan menjadi sempit sehingga makin sulit menghembuskan nafas. Itulah sebabnya penderita asma mengalami kesulitan saat menghembuskan nafas dan pada saat bersamaan timbul bunyi mengi.
Penyebab dan Gejala Asma yang Sering Kita Abaikan
Timbulnya serangan asma ditandai dengan berbagai gejala klinis di antaranya :
  1. Awalnya nafas yang menimbulkan bunyi ringan akibat penyempitan jalan nafas akibat adanya peradangan bahkan dapat menimbulkan nafas yang berat hingga kegagalan pernafasan yang membahanyakan.
  2. Sesak nafas yang disertai batuk-batuk ringan hingga batuk yang parah.
  3. Sering bersin-bersin, pilek dan produksi dahak/slem berlebihan.   
  4. Nafas berbunyi (ngik ngik ngik) yang dikenal dengan istilah mengi.
  5. Dada menyempit/sesak nafas.
  6. Berkeringat dingin.
  7. Pada kasus yang parah kulit penderita menjadi kebiru-biruan.
Serangan asma biasanya didahului dengan adanya infeksi pernafasan yang parah. Kondisi penderita bisa terus memburuk bila diikuti dengan adanya iritasi, tekanan emosi/stres, kelelahan, menghirup/mencium aroma yang menyengat misalnya (bau cat, parfum, terpapar polutan berupa asap rokok, asap kendaraan ekstrem). Para pakar paru-paru mengemukakan bahwa sepertiga gangguan fungsional pengidap asma, di induksi oleh faktor emosional. Terjadinya konflik-konflik internal, mekanisme neurotik dan reaksi-reaksi psikologik lainnya juga menentukan perjalanan penyakit, lamanya, dan reaksi pada pengobatan asma.

Penyakit asma berhubungan erat dengan fungsi susunan saraf pusat, karena disanalah terletak sistem saraf yang mengendalikan kontrol pernafasan yang disebut sistem saraf otonom. Sistem saraf otonom terbagi atas dua bagian yakni :
  1. Sistem saraf simpatik : Tugas utamanya adalah membantu respon pada stress/tekanan. Dari sejumlah fungsi saraf simpatik dianggap sebagai penyebab melebarnya saluran pernafasan melalui zat kimia yang beredar yakni hormon adrenalin. Hal ini akan memudahkan pernafasan, karena oksigen dapat dengan mudah dan lancar masuk ke paru-paru. Namun sering kali saluran pernafasan pada penderita asma kurang peka pada instruksi yang datang dari sistem saraf simpatik untuk melebar, akibatnya saluran pernafasan menjadi lebih sempit dari yang seharusnya.
  2. Sistem saraf para simpatik : Apabila susunan saraf parasimpatik menegang sehingga terjadi penyempitan pada otot jalan nafas dan terjadi rangsangan sedikit saja maka akan berakibat pada gangguan jalan nafas dan juga timbul sesak nafas.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Waspadai 7 Penyebab dan Gejala Asma yang Sering Kita Abaikan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel