-->

WASPADA..!! Jika Penyakit Asma Menyerang Anak-anak

Asma merupakan penyakit kronis yang paling sering menyerang anak-anak di seluruh dunia. Dalam 25 tahun terakhir ini kasus asma pada anak-anak meningkat 50 %. Penyakit asma dapat menyerang siapa saja, wanita maupun laki-laki dari berbagai kalangan usia dari bayi, anak-anak, remaja, orang dewasa dan lanjut usia. Dari data yang telah ada dapat diketahui bahwa seorang anak laki-laki akan lebih banyak menderita asma jika dibandingkan dengan anak perempuan sedangkan pada orang dewasa kaum perempuan lebih mendominasi.
Saat ini berkembang di masyarakat bahwa asma sebagai penyakit turunan, padahal itu tidak sepenuhnya benar. Namun pastinya penyakit asma merupakan penyakit keluarga yang diturunkan secara poligenik dan multifaktorial. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyakit asma tidak terlepas dari faktor genetik. Manakala faktor dasarnya (genetik) sudah ada, tentunya tinggal menunggu faktor pemicunya yang mengundang penyakit asma datang.

Sebenarnya asma bukan tergolong penyakit ganas dan mematikan seperti halnya stroke atau kanker. Namun saat ini diperkirakan 3-6 persen dari penduduk Indonesia penyakit asma termasuk pada anak-anak. Penyakit asma menjadi salah satu penyebab anak-anak usia sekolah bolos dan kehilangan jam belajar manakala serangan asmanya kambuh. Asma tidak dapat dideteksi melalui pemeriksaan rontgen, scan, golongan darah melainkan dapat diketahui melalui pemeriksaan bronkoskopi dengan melihat adanya penyempitan dan spirometri untuk memeriksakan fungsi paru-paru.

Bagaimana seorang bayi atau anak-anak yang mengidap penyakit asma. Lalu bagaimana orang tua dapat mendeteksi dan risikonya? Kemungkinan asma pada anak-anak atau bayi telah diturunkan gen-gen dari ibu yang mudah di serang pemicu asma sejak janin dalam kandungan.

Gejala asma akan mulai muncul seiring dengan pertumbuhannya. Seorang anak akan mewarisi sifat-sifat genetik dari kedua orang tuanya, untuk itu jika orang tuanya penderita asma maka besar kemungkinan anaknya menderita asma. Kondisi demikian dikatakan sebagai faktor genetik. Penyakit asma merupakan salah satu penyakit yang cukup kuat faktor genetiknya terutama dari garis ibu.

Untuk menekan asma sedini mungkin balita, para orang tua terutama anak yang lahir dari ibu penderita asma jika usia 1-2 tahun anak tersebut segera mendapatkan intervensi medis untuk mencegah penyakit asma lebih lanjut. Radang kulit karena alergi merupakan perjalanan penyakit alergi yang kelak dapat memunculkan asma.

Dalam hal ini sebaiknya para orang tua tidak memperlakukan anak terlalu istimewa dengan terlalu membatasi ruang gerak anak secara berlebihan, sebaiknya biarkan anak melakukan aktifitas seperti anak pada umumnya, tapi tetap terkontrol.

Di bawah  ini beberapa hal-hal yang sangat baik dilakukan kepada anak-anak yang rentan  mengidap asma atau penderita asma :
•    Menghindari terciptanya lingkungan yang berpotensi menjadi pencetus kekambuhan asma.
•    Menciptakan rumah sehat, segar dan nyaman dengan membuat ventilasi memadai sehingga sirkulasi udara dan sinar matahari cukup baik.
•    Meningkatkan konsumsi makanan bergizi secara bervariasi.
•    Perbanyak konsumsi air putih.
•    Meningkatkan daya tahan tubuh (sistem kekebalan/imunitas) anak.
•    Melindungi anak dari perubahan cuaca ekstrem yang dapat mencetus asma misalnya cuaca dingin, aroma menyengat, ruangan kotor dan berdebu).
•    Menghindari faktor pencetus seperti debu rumah berupa kotoran tungau (derma-tophagoides pteronyssinus) yang tersembunyi di karpet, bantal, seprai, tumpukan buku, dan lainnya sebagai tempat menempelnya debu.
•    Menjaga kebersihan kamar tidur misalnya seprei dan selimut minimal di cuci dan diganti dua kali seminggu agar tidak menjadi sarang tungau.
•    Menghindari memelihara hewan peliharaan, misalnya kucing, anjing, kelinci, burung dan sebagainya yang bisa memicu serangan asma (alergen).
•    Menjauhkan dan melindungi anak dari ruangan terpolusi asap rokok, kendaraan bermotor, asap bakaran sampah, asap industri atau uap zat kimia lainnya.
•    Batasi konsumsi makanan olahan, makanan instan, yang mengandung bahan sintetis berupa penyedap, pewarna, dan pemanis.
•    Menjaga kestabilan stamina anak-anak agar tidak terlalu lelah.
•    Waspadai balita yang sering menderita batuk pilek.
•    Memberikan vaksinasi BCG pada bayi.

Faktor pencetus asma seperti tungau tempat hidupnya sangat menyukai tempat tidur yang menggunakan kasur kapuk untuk memakan sisik kulit manusia yang jatuh di tempat tidur. Pada umumnya setiap orang rata-rata menjatuhkan 0,5-1 gram sisik yang cukup dimakan ratusan tungau, sedangkan pada satu gram debu rumah diperkirakan mengandung 5.000 tungau dengan ukuran yang sangat kecil dan tidak dapat dibedakan dengan butiran debu bila dilihat bila dengan mata biasa (tanpa alat bantu).

J Konowallchuk, peneliti dari Health and Welfare Canada, dalam artikel berjudul “Antiviral Efect of Apple Beverage” mengatakan bahwa sari buah apel sangat efektif untuk melawan serangan infeksi virus dengan cara meningkatkan stamina dan sistem kekebalan tubuh. Kandungan vitamin A pada apel merupakan antioksidan yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh, sedangkan hasil penelitian The National Heart and Long Institute, yang dipublikasikan dalam European Res-piratory Journal menyatakan bahwa anak-anak penderita asma yang mengkonsumsi jus apel minimal 1 kali dalam sebulan mengalami sesak nafas 50 % lebih kecil daripada mereka yang tidak mengkonsumsi apel.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "WASPADA..!! Jika Penyakit Asma Menyerang Anak-anak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel