-->

Klasifikasi Demam Berdarah Dengue/DBD Menurut Who

Klasifikasi Demam Berdarah Dengue/DBD Menurut Who

1.    Demam Berdarah Dengue/DBD derajat 1

DBD derajat 1 memilki tanda-tanda demam disertai gejala-gejala yang lain, seperti mual, muntah, sakit kepala, sakit pada ulu hati, pusing, nyeri otot, dan lain-lain tanpa adanya pendarahan spontan dan bila dilakukan uji tourniquest menunjukkan hasil yang positif (+), terdapat bintik-bintik merah. Selain itu, pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan tanda-tanda hemokonsentrasi dan trombositopenia.

2.    Demam Berdarah Dengue/DBD derajat 2

DBD derajat 2 memiliki tanda dan gejala seperti yang terdapat pada DBD derajat 1 yang disertai dengan adanya pendarahan spontan pada kulit ataupun tempat lain (gusi, mimisan, dan lain sebagainya).

3.    Demam Berdarah Dengue/DBD derajat 3

DBD derajat 3 memiliki tanda-tanda yang lebih parah dibandingkan dengan DBD derajat 1 dan DBD derajat 2. Pada DBD derajat 3 telah terdapat tanda-tanda terjadinya shock yang disebut dengue shock syndrome. Penderita mengalami gejala shock, yaitu denyut nadi cepat dan lemah, tekanan darah menurun, penderita mengalami kegelisahan, dan pada tubuh penderita mulai tampak kebiru-biruan, terutama disekitar mulut, hidung, dan ujung-ujung jari.

4.    Demam Berdarah Dengue/DBD derajat 4

DBD derajat 4 memiliki tanda-tanda yang lebih parah dibandingkan dengan DBD derajat 1, DBD derajat 2, dan DBD derajat 3. Pada DBD derajat 4, penderita tengah mengalami shock yang disebut dengue shock syndrome. Pada tahap ini, penderita kehilangan kesadaran denyut nadi yang tidak dapat teraba dan tekanan darah yang tidak terukur. Pada tahap ini, penderita berada dalam keadaan kritis dan memerlukan perawatan yang intensif di rumah sakit.
Klasifikasi Demam Berdarah Dengue/DBD Menurut Who

Uji Tourniquest Dan Uji Darah

Ketika pasien dicurigai terjangkit demam berdarah dengue (DBD), maka perlu dilakukan uji tourniquest. Uji tourniquest digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pendarahan pada kulit.

Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mempraktekan uji ini adalah dengan melakukan pembebatan dengan karet di bagian lengan atas.

Pembebatan dibuat secukupnya (tidak kendur, dan tidak pula kencang), dibiarkan selama kurang lebih 5 menit, kemudian lepaskan. Setelah itu, amati kulit disekitar lengan bawah terutama di sekitar siku dan pergelangan tangan.

Hasil uji dikatakan positif, apabila pada pasien muncul bintik-bintik merah mirip bekas gigitan nyamuk, bergerombol, dan kemungkinan besar menunjukkan terjadinya pendarahan pada kulit. Tanda ini dapat menambah kecurigaan pasien terjangkit demam berdarah.

Sebagian orang mungkin dapat memperhatikan hasil yang berbeda pada saat dilakukan uji ini, tergantung pada tekstur kulit, ketipisan kulit, dan suhu kulit. Oleh karena itu, uji tourniquest bukanlah satu-satunya pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk menentukan DBD. Untuk itu supaya lebih akurat maka perlu dilakukakn pemeriksaan di laboratorium.

Berikut sekilas data-data laboratorium yang menujukkan uji positif adanya penyakit DBD pada seseorang :
  1. Tanda-tanda perembasan plasma (yaitu : efusi pleura, asites). Efusi pleura adalah akumulasi cairan yang berlebihan pada rongga pleura, cairan tersebut mengisi ruangan yang mengelilingi paru. Cairan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengganggu pernafasan dengan membatasi peregangan paru selama inhalasi. Adapun asites adalah peningkatan jumlah cairan intra peritoneal. Penyebab asites terbanyak adalah gangguan hati kronis tetapi dapat pula disebabkan penyakit lain.
  2. Perembasan plasma yang erat hubungannya dengan kenaikan permeabilitas dinding pembuluh darah. Ditandai dengan munculnya satu atau lebih dari : Kenaikan nilai 20 % (hematokrit atau lebih tergantung umur dan jenis kelamin) dan menurunnya nilai hematokrit dari nilai dasar 20 % atau lebih sesudah pengobatan. Nilai hematokrit menunjukkan kekentalan darah yang sebanding dengan jumlah oksigen yang dibawanya. Persentase hematokrit yang rendah juga merupakan pertanda anemia.
  3. Pendarahan selaput lendir mukosa, alat cerna gastroinstestinal, tempat suntikan atau di tempat lainnya. 
  4. Adanya pendarahan dalam bentuk petekiae, ekimosis, atau purpura. Pendarahan petekiae adalah pendarahan perikapiler yang biasa terjadi karena berbagai sebab. Dalam pendarahan petekiae, keluarnya darah dari pembuluh darah adalah dalam jumlah kecil, mulai dari tidak terlihat oleh mata sampai diameter 2 mm. Ekimosis adalah bercak pendarahan pada kulit atau selaput lendir. Adapun seseorang yang mengalami purpura memiliki luka memar yang banyak (berlebihan).
  5. Trombositopenia. Trombositopenia adalah berkurangnya jumlah sel-sel keeping darah (trombosit) di dalam tubuh (darah) karena suatu hal. Seseorang yang mengalami trombositopenia memiliki kadar trombosit di dalam plasma darah kurang dari 100.000 permilimeter kubik (batas normal : 150.000-500.000). Trombosit dibutuhkan dalam pembekuan darah.
  6. Hematemesis atau melena. Hematemesis melena adalah suatu kondisi di mana pasien mengalami muntah darah yang disertai dengan buang air besar (BAB) berdarah dan berwarna hitam.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Klasifikasi Demam Berdarah Dengue/DBD Menurut Who"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel