Naik Motor Berisiko Syaraf Kejepit
RASA nyeri yang dirasakan pada pinggang biasanya sedng ditangani dengan cara diurut atau menggunakan balsem. Padahal, dalam istilah medis ada penyakit yang disebut Herniated Nucleus Pulposus (HNP) atau lebih dikenal saraf terjepit. Penyakit itu merupakan salah satu penyebab nyeri pinggang kronik terbanyak.
Salah satunya bisa juga dipicu karena sering merigendarai motor. Benarkah?
Hampir setiap hari untuk menghindari kemacetan di kota besar, paling sccierhana dan cepat adalah mengendarai sepeda motor.
Pakar Rehabilitasi Klinik Nveri dan Tulang Belakang dr SriWahyuni,Sp.KFR menjelaskan, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya herniasi bantalan sendi tulang belakang di antaranya merokok, olahraga berat seperti angkat besi, atau aktivitas pekerjaan tertentu yang sering mengangkat beban secara berulang.
Bahkan orang yang mengendarai sepeda motor juga berisiko. "Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orangyang sering mengendari sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadi HNP atau saraf kejepit, mencapai 2,7 kalilipat," jelasnya.
Pakar Nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang dr Mahdian Nur Nasution SpBS mengatakan, saat penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi pada saraf motorik akan berdampak pada melemahnya bagian tubuh yang dipersarafi.
Sementara jika penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadipada saraf sensori, pasien akan mengalamimati rasa pada bagian tubuh yang dipersarafi.
Sementara jika nyeri yang terjadi bersifat radikular atau menjalar, menandakan sudah terjadi inflamasi pada saraf, sebagai tanda sudah tidak ada lagi ruang untuk saraf, atau dengan kata lain hcrniasi hantalan sendiyang terjadi sudah sangat hesar dan memenuhi rongga tulang belakang.
"Umurnnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan kemampLian gerak tulang belakang clari Jumbar hingga servikal,
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis sepertikelemahan bagian tubuh tertentu, kebal atau mati rasa, dan pemeriksaan reflex," jelasnya.
Mahdian menjelaskan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography Scan (CT-scan), merupakan modalitas diagnosis HNP yang baik untuk saat ini. Pemeriksaan Iain seperti CT myelography juga dapat digunakan pada pasien, Meski demikian herniasi bantalan sendidalam banyakkasusjuga tidak menimbulkan gejala.
Salah satunya bisa juga dipicu karena sering merigendarai motor. Benarkah?
Hampir setiap hari untuk menghindari kemacetan di kota besar, paling sccierhana dan cepat adalah mengendarai sepeda motor.
Pakar Rehabilitasi Klinik Nveri dan Tulang Belakang dr SriWahyuni,Sp.KFR menjelaskan, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya herniasi bantalan sendi tulang belakang di antaranya merokok, olahraga berat seperti angkat besi, atau aktivitas pekerjaan tertentu yang sering mengangkat beban secara berulang.
Bahkan orang yang mengendarai sepeda motor juga berisiko. "Dalam beberapa penelitian juga dikatakan, orangyang sering mengendari sepeda motor memiliki risiko lebih besar untuk terjadi HNP atau saraf kejepit, mencapai 2,7 kalilipat," jelasnya.
Pakar Nyeri Klinik Nyeri dan Tulang Belakang dr Mahdian Nur Nasution SpBS mengatakan, saat penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadi pada saraf motorik akan berdampak pada melemahnya bagian tubuh yang dipersarafi.
Sementara jika penekanan bantalan sendi tulang belakang terjadipada saraf sensori, pasien akan mengalamimati rasa pada bagian tubuh yang dipersarafi.
Sementara jika nyeri yang terjadi bersifat radikular atau menjalar, menandakan sudah terjadi inflamasi pada saraf, sebagai tanda sudah tidak ada lagi ruang untuk saraf, atau dengan kata lain hcrniasi hantalan sendiyang terjadi sudah sangat hesar dan memenuhi rongga tulang belakang.
"Umurnnya saat seorang pasien datang ke klinik dengan keluhan nyeri pingang yang menjalar hingga kaki, dokter akan melakukan pemeriksaan kemampLian gerak tulang belakang clari Jumbar hingga servikal,
Selain itu dokter akan melakukan pemeriksaan neurologis sepertikelemahan bagian tubuh tertentu, kebal atau mati rasa, dan pemeriksaan reflex," jelasnya.
Mahdian menjelaskan Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Computed Tomography Scan (CT-scan), merupakan modalitas diagnosis HNP yang baik untuk saat ini. Pemeriksaan Iain seperti CT myelography juga dapat digunakan pada pasien, Meski demikian herniasi bantalan sendidalam banyakkasusjuga tidak menimbulkan gejala.
0 Response to "Naik Motor Berisiko Syaraf Kejepit"
Posting Komentar