-->

Demam berdarah, Penyebab, Alur, Fase, Pencegahan dan Pengobatannya

Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes Aegypti betina. Penyakit ini pada awalnya tidak menunjukkan gejala yang spesifik, sehingga sulit dikenali. Bila tanpa penanganan yang cepat dan tepat, penderita bisa jatuh dalam keadaan yang lebih fatal.

Pada demam berdarah dengue (DBD), terdapat tiga fase (alur) yang biasanya ditempuh oleh penderita, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase penyembuhan.

Demam berdarah, Penyebab, Alur, Fase, Pencegahan dan Pengobatannya

Selama fase demam, sulit dibedakan antara demam dengue dengan DBD. Pada fase demam, penderita mendapatkan pengobatan yang berfungsi untuk mengurangi atau menghilangkan gejala yang muncul seperti panas, pusing, mual, dan lain-lain. Selain itu, pada fase ini penderita tetap memerlukan pemantauan yang ketat supaya tidak jatuh dalam keadaan shock.

Fase kritis merupakan fase yang sangat menentukan, karena apabila penderita berhasil melewati fase ini, maka penderita akan memasuki proses penyembuhan, tetapi sebaliknya jika kondisi kritis ini tidak dapat teratasi maka penderita akan mengalami keadaan yang fatal.

Pada fase ini, penderita telah mengalami keadaan shock (dengue shock syndrome) yang disertai dengan penurunan kesadaran, gelisah, dan dapat terjadi pendarahan baik melalui mulut, hidung, maupun pada saluran pencernaan.

Pada fase kritis, penderita akan mendapatkan terapi oksigen, penggantian cairan yang sesuai (infus), dan pada umumnya juga memerlukan tranfusi darah.

Fase penyembuhan ditandai dengan keadaan umum yang mulai berangsur pulih dan membaik yang ditunjukkan dengan stabilnya hasil pemeriksaan tanda vital (pemeriksaan terhadap suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, dan tekanan darah), nafsu makan meningkat, dan disertai dengan stabilnya hasil pemeriksaan laboratorium khususnya trombosit dan hematokrit. Dalam kondisi ini, biasanya penderita diperbolehkan untuk pulang ke rumah.

Hingga saat ini, obat yang dapat digunakan untuk membunuh virus demam berdarah dengue belum ditemukan. Namun, seperti apa yang sudah disampaikan dan dipaparkan di atas, penyakit ini dapat dicegah apabila masyarakat mau berusaha bersama-sama peduli dan memahami bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ini. Salah satu strategi ampuh yang dapat ditempuh adalah dengan memutus “mata rantai” penyakit ini.

Pencegahan penyakit DBD dikenal dengan istilah pemberantas sarang nyamuk (PSN) yang dapat dilakukan dengan beberapa tekhnik, yaitu kimia, biologi, dan fisika. Cara pemberantasannya yang sampai saat ini dinilai cukup efektif adalah dengan melakukan 3M, yaitu Menguras dan menaburkan bubuk abate, Menutup tempat penampungan air, dan Menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air.

1.    Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak mandi.
2.    Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki akses ke tempat itu untuk bertelur.
3.    Mengubur barang bekas sehingga tidak ada menampung air hujan dan dijadikan tempat nyamuk bertelur.

Tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah bersama-sama memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor atau perantara dari penyakit ini, dengan cara membasmi jentik-jentik nyamuk di tempat perindukannya, yaitu di genangan air bersih.

Maka dari itu, sangat disayangkan jika penyakit ini terus meningkat dan bertambah jumlahnya dari waktu ke waktu, hanya karena ketidaktahuan masyarakat. Hal ini disebabkan karena ketidaksiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman penyakit yang setiap saat ada dihadapan kita. Oleh karenanya, dibutuhkan pemahaman yang luas dari masyarakat mengenai penyakit demam berdarah, sehingga kejadiannya dapat berkurang dari waktu ke waktu.

Bagian terpenting dari pengobatan DBD adalah terapi suportif. Pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intervena (infuse) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Tranfusi darah dilakukan jika jumlah trombosit menurun drastis.

Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun sebenarnya khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medis, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intervena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medis dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Demam berdarah, Penyebab, Alur, Fase, Pencegahan dan Pengobatannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel