Fisiologi Organ Sistem Pernafasan
Fungsi dan tugas utama paru-paru adalah melakukan pertukaran gas (udara beroksigen) dan karbon dioksida (udara tanpa oksigen). Kelancaran proses pernafasan bergantung pada seperangkat bagian tubuh lainnya. Perangkat atau pelengkap paru-paru berfungsi dengan baik tidak berarti atau otomatis hasil olahannya baik pula. Dalam arti dapat meningkatkan kualitas kesehatan. Karena kondisi tersebut juga terkait dengan kualitas udara yang dihisap oleh hidung. Jika udara yang dihisap oleh hidung sudah terpolusi, maka akan kemungkinan muncul keluhan pernafasan.
Kehidupan seorang manusia sangat bergantung pada oksigen. Apabila tidak mendapatkan oksigen selama kurang lebih 4 menit akan timbul kerusakan pada organ otak yang tidak dapat diatasi lagi, pada umumnya akan berakibat pada kematian.
Pada saat benafas udara dihisap melalui hidung dari mulut, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhiali ke alveoli (kantung udara) dan dapat berhubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonalis. Antara oksigen dan darah di tempat pertukarannya hanya dibatasi oleh selaput yang sangat tipis yakni membran alveoli-kapiler. Oksigen akan menembus membran alveoli kapiler dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah, selanjutnya dibawa ke jantung. Dari jantung dipompa untuk di sirkulasikan ke seluruh tubuh.
Karbon dioksida yang merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh menembus membran alveoli-kapiler yang pada proses lebih lanjut dikeluarkan melalui hidung dan mulut. Dalam tubuh manusia mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama yakni:
1. Pengendalian oleh kimiawi
2. Pengendalian oleh saraf
Faktor-faktor tersebut menstimulasi pusat pernafasan yang terletak di otak kecil (medulla oblongata). Pada saat dilakukan stimulus pusat tersebut akan mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernafasan, sehingga paru-paru bekerja memompa udara bersih dan menghembuskan udara kotor.
Manusia dalam hidupnya hampir tidak pernah lepas dan sangat bergantung pada oksigen (udara beroksigen). Seeorang yang pasokan oksigen untuk tubuhnya hanya terbatas akan berimbas pada otaknya, misalnya akan menyebabkan fikiran menjadi kacau. Apabila pasokan di dalam darah tidak mencukupi akan menyebabkan bibir, lengan, telinga dan kaki menjadi kebiru-biruan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kadar oksigen dalam darah sangat terbatas/sedikit. Kondisi ini menunjukan bahwa kualitas udara dan organ pernafasan sangat penting dalam kehidupan.
Organ paru-paru yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik selanjutnya akan berpengaruh pada fungsi dan gangguan pada hidung, misalnya sering bersin-bersin, mengeluarkan cairan/lendir, kulit muka pucat, bulu-bulu hidung rontok, gatal dan kasar, timbul rasa pedas dalam mulut atau timbul keinginan untuk mengkonsumsi makan yang bercita rasa pedas, takut atau menghindari udara yang kering, emosi tidak stabil (khawatir, gelisah, sering sedih/melankolis). Sudah selayaknya setiap individu atau orang tua sejak dini peduli pada lingkungan dan kesehatan organ tubuhnya dengan menjaga dan menghindari faktor pemicu berbagai penyakit untuk meningkatkan kualitas hidupnya kelak.
Pada saat benafas udara dihisap melalui hidung dari mulut, oksigen masuk melalui trakea dan pipa bronkhiali ke alveoli (kantung udara) dan dapat berhubungan dengan darah di dalam kapiler pulmonalis. Antara oksigen dan darah di tempat pertukarannya hanya dibatasi oleh selaput yang sangat tipis yakni membran alveoli-kapiler. Oksigen akan menembus membran alveoli kapiler dan dipungut oleh hemoglobin sel darah merah, selanjutnya dibawa ke jantung. Dari jantung dipompa untuk di sirkulasikan ke seluruh tubuh.
Karbon dioksida yang merupakan salah satu sisa metabolisme tubuh menembus membran alveoli-kapiler yang pada proses lebih lanjut dikeluarkan melalui hidung dan mulut. Dalam tubuh manusia mekanisme pernafasan diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama yakni:
1. Pengendalian oleh kimiawi
2. Pengendalian oleh saraf
Faktor-faktor tersebut menstimulasi pusat pernafasan yang terletak di otak kecil (medulla oblongata). Pada saat dilakukan stimulus pusat tersebut akan mengeluarkan impuls yang disalurkan oleh saraf spinalis ke otot pernafasan, sehingga paru-paru bekerja memompa udara bersih dan menghembuskan udara kotor.
Manusia dalam hidupnya hampir tidak pernah lepas dan sangat bergantung pada oksigen (udara beroksigen). Seeorang yang pasokan oksigen untuk tubuhnya hanya terbatas akan berimbas pada otaknya, misalnya akan menyebabkan fikiran menjadi kacau. Apabila pasokan di dalam darah tidak mencukupi akan menyebabkan bibir, lengan, telinga dan kaki menjadi kebiru-biruan. Kondisi tersebut menunjukan bahwa kadar oksigen dalam darah sangat terbatas/sedikit. Kondisi ini menunjukan bahwa kualitas udara dan organ pernafasan sangat penting dalam kehidupan.
Organ paru-paru yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik selanjutnya akan berpengaruh pada fungsi dan gangguan pada hidung, misalnya sering bersin-bersin, mengeluarkan cairan/lendir, kulit muka pucat, bulu-bulu hidung rontok, gatal dan kasar, timbul rasa pedas dalam mulut atau timbul keinginan untuk mengkonsumsi makan yang bercita rasa pedas, takut atau menghindari udara yang kering, emosi tidak stabil (khawatir, gelisah, sering sedih/melankolis). Sudah selayaknya setiap individu atau orang tua sejak dini peduli pada lingkungan dan kesehatan organ tubuhnya dengan menjaga dan menghindari faktor pemicu berbagai penyakit untuk meningkatkan kualitas hidupnya kelak.
0 Response to "Fisiologi Organ Sistem Pernafasan"
Posting Komentar